Blogger Widgets YESTERDAY: November 2012

Search This Blog

Friday, 23 November 2012

resensi


Chairul Tanjung, Si Anak Singkong
Judul
:
Chairul Tanjung Si Anak Singkong
Penulis
:
Tjahja Gunawan Adiredja
Penerbit
:
Kompas Gramedia
Tahun Terbit
:
Juni 2012
Jml halaman
:
384 halaman 
Dimensi
:
14 x 21 cm
Harga
:
Rp 58.000




Pada umumnya masyarakat mengenal sosok Chairul Tanjung atau yang lebih akrab dipanggil CT, pada kondisi saat ini setelah menjadi pengusaha suksesBudiyanto Melepas Profesi Auditor Sukses Berbisnis Jasa Kurir . Padahal, keberhasilan yang dia raih sekarang merupakan akumulasi dari proses perjalanan hidup yang ditempuhnya sejak kecil hingga kini yang penuh dengan tantangan dan dinamika. Buku ini diberi kata pengantar oleh Jakob Oetama, Pendiri dan Pemimpin Umum Harian Kompas. Dalam pengantar buku itu, Jakob Oetama menulis bahwa ia kagum dan mengapresiasi anak muda yang sukses, yang kesuksesannya dirintis, dikembangkan, dan diperoleh berkat kerja keras. Menurut Jakob, CT telah membuktikan bahwa entrepreneurship itu bisa dilahirkan, bukan diturunkan.
Buku ini diawali dengan kisah bagaimana di tengah keterbatasan kondisi ekonomi.  keluarga, CT mampu melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Kedua orangtua sangat tegas dalam mendidik anak-anaknya, termasuk CT. Orangtuanya mempunyai prinsip, “Agar bisa keluar dari jerat kemiskinan, pendidikan merupakan langkah yang harus ditempuh dengan segala daya dan upaya.” Apa pun akan mereka upayakan agar anak-anak mereka dapat melanjutkan pendidikan tinggi sebagai bekal utama kehidupan masa depan. Sang ibunda yang bernama Halimah mengatakan bahwa uang kuliah CT pertama yang diberikan kepadanya, diperoleh ibunda dari menggadaikan kain halus miliknya.
Buku ini juga mengisahkan kehidupan rumah tangga dan keluarga CT, ketika CT bertemu dengan perempuan Jawa, Anita Ratnasari, yang tegas dan tegar. Dalam buku ini, CT mengungkapkan bahwa, “bagi saya, ibu adalah segalanya.” CT percaya bahwa surga ada di telapak kaki ibu. “Bila kita benar-benar berbakti kepada ibu sepenuh hati dan ikhlas, maka surga akan kita gapai di dunia. Itu yang saya alami sendiri,” demikian CT berpendapat.
Buku ini menarik dibaca dan bermanfaat bagi siapa saja yang ingin mengetahui bagaimana seorang CT berhasil menjadi pengusaha sukses dengan hasil kerja kerasnya dan hasil keringatnya sendiri, dan bukan warisan keluarga konglomerat. Semoga kisah perjalanan hidup “Si Anak Singkong” ini bisa menginspirasi rakyat Indonesia khususnya generasi muda.